THE SECOND HOME : “Kristus Inspirasi Keluargaku”

THE SECOND HOME : “Kristus Inspirasi Keluargaku”

“Home sweet home”.

Ungkapan ini sering kali kita dengar sebagai gambaran dari kondisi sebuah rumah yang dilihat dari suasana yang terbangun di dalamnya. Suasana yang terbangun adalah suasana-suasana yang menyenangkan, hangat, bahkan selalu dirindukan oleh setiap anggota keluarga di dalamnya. Home Sweet Home merupakan dambaan bagi setiap anggota keluarga. Namun, sayangnya kemajuan teknologi digital dan juga waktu yang berlalu (terasa begitu cepat) membuat keakraban dan kebersamaan yang ada dalam keluarga-keluarga menjadi berkurang. Hal itu tampak dalam obrolan-obrolan yang disampaikan oleh beberapa keluarga.

Bulan Oktober merupakan bulan yang identik dengan bulan keluarga. Sebagian dari jemaat-jemaat GKI melaksanakan bulan keluarga pada bulan Oktober—sebagian lainnya melaksanakan bulan keluarga di bulan September, supaya tidak terlalu dekat dengan persiapan Hari Raya Natal. GKI Perumahan Citra 1 (GKI PC 1) adalah salah satu jemaat GKI yang melaksanakan bulan keluarga di bulan keluarga. Dalam rangka memeriahkan bulan keluarga tersebut, panitia bulan keluarga menyusun beberapa kegiatan yang diikuti oleh anggota dan simpatisan GKI PC 1. Selain kegiatan-kegiatan yang menarik, panitia juga mempersiapkan kebaktian-kebaktian minggu dengan baik, yaitu mengajak setiap keluarga untuk berperan serta, terlibat aktif menjadi penyambut jemaat, lector, dan juga petugas doa syafaat. Kebaktian dan kegiatan yang berlangsung di bulan Oktober pun menjadi ruang bagi setiap keluarga untuk berkumpul dan berpelayanan bersama.

Mari kita flashback untuk melihat kegiatan yang diselenggarakan dalam bulan keluarga ini, di antaranya Family Fun Walk, Family Talkshow, Family Activity dan Family Gathering. Melalui Family Fun Walk, setiap keluarga diundang memberikan waktunya di Sabtu pagi untuk berkumpul bersama keluarga dan juga berolahraga. Kegiatan Family Fun Walk diikuti oleh banyak keluarga di GKI PC 1. Semangat untuk mengikuti kegiatan ini masih terlihat ketika Family Talkshow. Banyak keluarga yang datang dan memperhatikan materi tentang “Bukan Keluarga Toxic” yang disampaikan oleh Pdt. Em. Eric Egne dan Pdt. Melanie Egne. Pada Minggu, 20 Oktober 2024 pun setiap wilayah mengikuti Family Activity. Keseruan setiap wilayah dalam mengikuti games yang disiapkan panitia membangun suasana “home sweet home”. Dalam rangka bulan keluarga tersebut, komisi-komisi pun tak mau ketinggalan dengan menyelenggarakan ibadah intergenerasi (Komisi Remaja), Pendalaman Alkitab dengan tema keluarga dan juga Doa Kelompok yang melibatkan peran aktif dari keluarga-keluarga untuk dapat bertugas di dalamnya.

Melalui banyak hal yang sudah terlaksana tersebut, kita dapat melihat bagaimana GKI PC 1 bukan hanya melaksanakan bulan keluarga semata, tetapi juga menghidupi visi GKI PC 1 yaitu, gereja menjadi rumah kedua. Tema-tema yang diangkat dalam setiap persekutuan dan kebaktian Minggu pun mengajak setiap keluarga untuk dapat sejenak mengambil waktu merefleksikan perjalanan hidup berkeluarganya. Waktu dan kehadiran kita di dalam keluarga merupakan sebuah hal yang berharga. Kemauan kita mendengarkan anggota keluarga lainnya di setiap keriuhan yang ada di kehidupan ini merupakan hal yang penting. Kemajuan teknologi dan banyaknya informasi yang mudah diakses melalui internet dapat menjadi tantangan tersendiri. Namun, semua hal itu dapat diatasi dengan tepat dengan kehadiran dan juga kesediaan untuk memberikan waktu bagi keluarga kita.

Yesus telah meneladankannya kepada kita melalui perjumpaannya dengan Bartimeus dalam Markus 10: 46-52. Bila kita mengingat kembali, tema Kebaktian umum pada tanggal 27 Oktober 2024—sekaligus menjadi tema bulan keluarga kita tahun 2024—adalah Kristus Inspirasi Keluargaku. Tema ini mengingatkan kita untuk menjadikan Yesus sebagai pusat di dalam keluarga kita sehingga keluarga kita dapat mewujudkan home sweet home. Gereja dapat mewujudkan panggilannya untuk terus merawat dan melayani jemaat sehingga gereja menjadi rumah kedua itu dapat dirasakan dan dialami oleh setiap anggota jemaat.

Kepekaan dan kemauan untuk mendengar menjadi hal yang sulit dilakukan beberapa waktu ini. Namun, melihat bagaimana Yesus tetap memberikan telinga—mau mendengar—Bartimeus memanggilnya, kita melihat kesulitan itu ternyata dapat diatasi dengan kemauan yang timbul dari diri kita. Bukan hanya mendengar Bartimeus memanggil, Yesus juga mau mengundang Bartimeus untuk mendekat kepada-Nya. Hal ini menjadi hal menarik. Di tengah kerumunan yang ada, Yesus mau mendekat dan mendengar lebih “detail” tentang permohonan Bartimeus.

Kesembuhan sebenarnya dapat Yesus lakukan begitu saja, tetapi teladan untuk mendengar inilah yang dapat menjadi inspirasi bagi kita. Kesediaan untuk bukan sekadar ada, tetapi juga hadir dan mau berdialog menanyai hal-hal terkait orang lain menjadi hal yang penting, khususnya di dalam kehidupan berkeluarga. Bagaimana perasaan Bartimeus ketika Yesus memanggilnya? Kita tidak pernah mengetahuinya karena hal tersebut tidak tercatat atau tertulis di dalam kisah tersebut. Namun, kita dapat memastikan ketika Bartimeus langsung melepaskan jubahnya, dia begitu senang dan menyambut panggilan dari Yesus tersebut. Ketika melepaskan jubah tersebut, Bartimeus bukan hanya melepas jubah semata, melainkan dia juga melepaskan kemelekatannya yang dapat menghalanginya menjumpai Yesus. Hal seperti ini menunjukkan adanya timbal-balik.

Kemauan mendengar harus dibarengi dengan kemauan untuk menyediakan waktu. Belajar dari kisah Bartimeus, kita dapat bersama-sama belajar untuk menyediakan telinga untuk keluarga kita. Dengan demikian, diharapkan agar anggota keluarga lain pun dapat memiliki kepekaan satu dengan yang lainnya dan dapat berdialog dengan sesama anggota keluarga.

Home sweet home dan gereja menjadi rumah kedua dapat dialami dan dirasakan bila di dalamnya setiap anggota keluarga di dalam gereja mau berdialog serta memiliki kepekaan untuk peduli terhadap sesamanya, sama seperti Yesus berjumpa dengan Bartimeus. Sebenarnya, selain kisah perjumpaan Yesus dengan Bartimeus, masih banyak lagi teladan yang telah Yesus ajarkan kepada kita mengenai pentingnya kepedulian, mendengar, dan mau menyediakan waktu untuk berdialog ini. Maukah kita melakukannya dengan senang hati? Karena ketika kita mau melakukan hal tersebut, keluarga kita pun mampu terus bertumbuh dan terus mengandalkan Yesus yang menginspirasi kehidupan kita berkeluarga ini.

GKI PC 1 berhasil mewujudkan tema tersebut melalui susunan acara yang telah disiapkan beberapa waktu sebelumnya. Keluarga-keluarga yang turut serta dapat menyediakan waktunya untuk berkumpul dengan keluarganya, berdialog untuk bertanya kabar kepada anggota jemaat lainnya dan masih banyak kehangatan yang terjadi pada bulan keluarga ini. Keakraban dan kebersamaan yang dibangun dalam keluarga dapat disharingkan melalui game-game di dalam wilayah-wilayah sehingga semangat itu dapat tercermin dalam keluarga-keluarga yang tergabung dalam wilayah-wilayah yang ada di GKI PC 1. Visi gereja, yaitu gereja menjadi rumah kedua, pun dapat dirasakan dan dialami setiap keluarga di dalam GKI PC 1 ini, khususnya dalam bulan keluarga. Mari terus menjadikan Kristus menjadi inpirasi dalam keluarga kita! Tuhan menyertai kita senantiasa.

 

Emmanuela Angela Putri Suryandari, S.Fil.

Berita Terkait
Komentar
Tinggalkan Komentar