BULAN KELUARGA 2020

BULAN KELUARGA 2020

Sejak Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah virus Corona yang menimbulkan penyakit Covid-19 sebagai pandemi global. Indonesia pun telah masuk dalam daftar sebagai negara dengan peta penyebaran Covid-19 yang cukup tinggi. Data terakhir yang diperoleh per 29 September 2020 menunjukkan bahwa pasien positif Covid di Indonesia sudah mencapai angka 282.724 orang. Tren ini sepertinya akan terus meningkat ke depannya. Provinsi DKI Jakarta sendiri sudah menerapkan PSBB sejak awal pandemi, kemudian menjadi PSBB transisi, dan sudah memberlakukan PSBB total kembali sejak 14 September yang lalu yang untuk sementara waktu akan berakhir pada 11 Oktober y.a.d. Hingga saat ini, sudah hampir tujuh bulan kita berhadapan dengan situasi yang tak menentu karena pandemi Covid-19 yang terjadi. Kita tidak dapat memprediksi sampai kapan pandemi ini akan berakhir. Kita mendoakan supaya keadaan dapat semakin membaik. 

Pandemi Covid-19 yang terjadi, membawa dampak dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dalam kehidupan berkeluarga. Salah satu dampak yang muncul dapat dilihat dalam hal relasi di tengah-tengah keluarga. Pandemi yang terjadi mengakibatkan keluarga beraktivitas dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam rumah. Istilah WFH (work from home), HBL (Home Based Learning), Online Sunday Service, menjadi istilah umum yang dilakukan di tengah keluarga. Hal ini berbeda sebelum pandemi terjadi: orang tua bekerja di luar rumah sementara anak-anak bersekolah dan beraktivitas di luar rumah. Intensitas pertemuan yang semakin meningkat di rumah dapat memberi dampak yang positif, yaitu relasi semakin dekat antaranggota keluarga. Di sisi lain, karena intensitas pertemuan meningkat, hal itu justru dapat memicu konflik antaranggota keluarga, terlebih dalam sebuah keluarga terdiri dari berbagai generasi usia yang tentu saja memiliki ciri dan kekhasannya masing-masing. Oleh karena itu, kesediaan untuk saling menerima satu sama lain menjadi sebuah hal penting yang perlu dimiliki oleh keluarga. 

Dampak lain yang muncul akibat pandemi Covid-19 dan berpengaruh dalam kehidupan berkeluarga adalah tentang kehidupan ekonomi. Pandemi Covid memicu resesi di berbagai belahan duniatak terkecuali Indonesia. Saat ini, cukup banyak kegiatan usaha yang terganggu karena usaha-usaha harus berhenti untuk sementara waktu. Belum lagi bagi mereka yang bekerja. Ada yang harus mengalami pemotongan gaji, dirumahkan, bahkan juga di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Hal ini mengakibatkan berkurangnya pendapatan, sementara kebutuhan hidup tetap harus dipenuhiItu sebabnya, diperlukan pengelolaan keuangan yang ketat dan tepat.  

Beberapa dampak yang muncul di tengah keluarga dapat menimbulkan masalah atau pergumulannya tersendiri. Rusaknya relasi dan timbulnya konflik dalam keluarga, pergumulan yang bertubi-tubi karena kondisi perekonomian rumah tangga, kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan karena situasi pandemi yang terjadi, hanya sebagian dari pergumulan di tengah keluarga saat ini. Hal ini tentu perlu disikapi secara bijaksana. Di sinilah pentingnya hikmat dalam hidup keluarga. 

Firman Tuhan dalam Amsal 7: 1-3 menuliskan Hai Anakku, berpeganglah pada perkataanku dan simpanlah perintahku dalam hatimuBerpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup. Simpanlah ajaranku seperti biji matamuTambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu”. Penulis Kitab Amsal mengajak kita untuk menjadikan hikmat Tuhan sebagai dasar dalam kehidupan keluarga. Hikmat menolong kita untuk mengelola hubungan antargenerasi di dalam rumah. Hikmat memampukan kita untuk mengelola konflik dalam kasih kekeluargaan. Hikmat juga akan memampukan setiap anggota keluarga untuk mempraktikkan penyangkalan diri sehingga setiap anggota dapat saling memahami satu dengan yang lainDengan demikian, “rumah” menjadi segalanya. “Rumah” dalam pemahaman “keluarga” adalah yang utama. Dalam “rumah”, terjadi proses pertumbuhan dan pendidikan terhadap anak-anak. Untuk itu, dalam menghadapi berbagai pergumulan, terlebih menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, keluarga dapat menyikapi dengan arif dan bijaksana. Berangkat dari latar belakang inilah, Panitia Bulan Keluarga GKI Perumahan Citra 1 mengambil tema besar: 

 “H.O.M.E” (HEART OF MY EVERYTHING)

Melalui tema ini, diharapkan:

1.   Keluarga Kristiani menyadari situasi pandemi Covid-19 yang memberi dampak dalam kehidupan keluarga dan dapat menyikapinya secara bijaksana.

2.   Keluarga berupaya untuk mempererat relasi dalam keluarga. 

3.   Keluarga Kristiani menyadari pentingnya “rumah” dalam proses pembentukan dan pertumbuhan seluruh anggota keluarga. 

4.   Keluarga Kristiani memahami pentingnya hikmat dalam menghadapi situasi yang dihadapi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Rangkaian kegiatan Bulan Keluarga dapat dilihat dalam Paideia Online ini. Demikianlah informasi yang kami sampaikan. Kami berharap seluruh umat dapat mengikuti rangkaian kegiatan Bulan Keluarga yang telah dipersiapkan dengan penuh sukacita.  Tuhan memberkati.

- Panitia Bulan Keluarga 2020

 

image by : unsplash.com (*James Besser, Daniel K. Cheung, Anna Kolosyuk)

Berita Terkait
Komentar
Tinggalkan Komentar