PERSIDANGAN MAJELIS JEMAAT DIPERLUAS

PERSIDANGAN MAJELIS JEMAAT DIPERLUAS

Setelah dipersiapkan dalam beberapa bulan terakhir ini, pada Minggu, 26 Juni 2022, PMJD di GKI Perumahan Citra 1 akhirnya terlaksana. Perbedaannya, kalau tahun lalu dilaksanakan dalam bentuk online, kali ini PMJD dilaksanakan secara hybrid. Pada saat PMJD dilaksanakan, umat dapat mengikutinya secara on site dari ruang ibadah, termasuk remaja dan pemuda yang bergabung dalam kebaktian Minggu, sedangkan bagi umat yang berhalangan secara langsung atau memilih secara online, termasuk juga remaja dan pemuda, dapat mengikutinya melalui kanal Youtube GKI Perumahan Citra 1. 

PMJD tahun pelayanan 2022 ini dimulai pada pukul 10.15 setelah Kebaktian Minggu II usai, dibuka oleh dua orang MC yang tidak asing lagi, yaitu Pnt. Livy Fusta dan Pnt. Eni Reyn. Selanjutnya, kedua MC menyerahkan acara kepada pimpinan sidang, Pnt. Antonius Ketut Dwirianto, untuk mengawali acara dalam doa. Setelah doa pembuka selesai, Pnt. Antonius Ketut lalu menyerahkan kepada Pnt. Jayadi Sucitra untuk memaparkan Laporan Kehidupan dan Kinerja Jemaat GKI Perumahan Citra 1 tahun pelayanan 2021-2022 melalui powerpoint yang telah disiapkan. Pemaparan berlangsung selama 12 menit. Untuk diketahui, sebelumnya LKKJ 2021-2022 ini telah dibagikan ke wilayah-wilayah dan komisi-komisi sejak Rabu, 22 Juni 2022 dalam Buku LKKJ 2021-2022.pdf agar umat dapat membacanya terlebih dahulu secara detail

Adapun mengenai laporan Tim BPHMJ periode 01 April 2021−31 Maret 2022 masih dalam proses pemeriksaan oleh Tim BPHMJ dan hasilnya akan disampaikan dalam PMJ bulan Juli 2022 serta akan diinfokan kepada umat melalui Warta Jemaat tanggal terdekat. Anggota Tim BPHMJ periode 2021-2022, yaitu Grace Angeline, Frendy Gunawan, dan Lidwina Femilia Noviana telah menyelesaikan masa pelayanannya. Selanjutnya, Tim BPHMJ periode 2022-2023 yang baru telah dibentuk, yaitu Hoan Leny Setyawati, Wealthy Khoenanta (Tjung Kie Hwa), dan Lidwina Femilia Noviana. 

Setelah pemaparan dari Pnt. Jayadi selesai, sesi tanya jawab atau pemberian usul dibuka. Secara total, ada tujuh orang umat yang memberikan pertanyaan atau usulan, dengan rincian 5 orang dari ruang ibadah secara on site, satu orang dari GSG 1 mewakili KR, dan satu orang lagi melalui kanal Youtube. 

Pertanyaan pertama dimulai oleh Bapak Setyo (Wilayah 1), “Kapan Kebaktian Anak bisa dimulai?”. MJ menjawab bahwa Kebaktian Anak sedang dalam tahap persiapan dan akan dimulai bersamaan dengan acara Kenaikan Kelas pada Minggu, 24 Juli 2022. Namun, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, dimulai pada kelas-kelas besar (4,5,6, dan prarem) terlebih dahulu, dengan pertimbangan masih banyak ASM kelas kecil yang belum mendapatkan vaksinasi.  

Selanjutnya, Bapak Reonardi (Wilayah 5) memberikan saran mengenai program-program Kespel yang memberikan bantuan ke daerah-daerah lain, khususnya di luar Pulau Jawa yang masih memerlukan agar ke depannya program seperti ini bisa lebih ditingkatkan lagi. MJ memberikan tanggapan bahwa kegiatan penanganan bantuan kemanusiaan pada daerah yang terkena bencana alam yang memiliki misi untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum mendapatkan bantuan dari instansi pemerintah atau lembaga swadaya lain masih akan tetap dilakukan, bekerjasama dengan Tim Gerakan Kemanusiaan Indonesia GKI SW Jabar.

Pertanyaan sekaligus usulan ketiga muncul dari Ibu Ika Siamarmata (Wilayah 2), yaitu: 

1.   Apakah selama 2 tahun pandemi MJ telah melakukan survei/ kuesioner terhadap umat selama ibadah online (data, kondisi, masalah yang dihadapi)?

2.   Bagaimana gereja kita menyikapi gereja metaverse saat ini (walaupun Tuhan itu hadir tanpa batas waktu dan ruang). Karena saat ini, ada kecenderungan umat ada dalam zona nyaman dan tidak mau repot ke gereja padahal persekutuan dalam gereja itu juga penting.

MJ lalu memberikan tanggapan bahwa proses pemutakhiran data jemaat masih terus dilakukan agar didapatkan data-data yang akurat, termasuk pendataan umat yang hadir pada kebaktian on site sehingga jika ada hal-hal yang diperlukan kita sudah siap untuk melakukan langkah-langkah penanganannya. Oleh karena itu, umat yang hadir perlu mencatatkan data dirinya melalui pendaftaran online. Selain itu, mengenai survei yang ditanyakan, sudah pernah dilakukan oleh BPMSW GKI SW Jabar pada Januari 2021 dan juga pernah dilakukan oleh Komisi Dewasa pada September 2021 tentang Dampak Kegiatan Online terhadap spiritualitas umat, termasuk kegiatan PA, PD, dan DK. Survei yang diusulkan oleh Ibu Ika Simarmata akan dipertimbangkan oleh MJ secara internal. 

Pertanyaan keempat muncul dari Ibu Donna Siahaan (Wilayah 2), “Kapan PS bisa diizinkan latihan bersama secara on site?” MJ memberikan tanggapan bahwa akan dilakukan bertahap sesuai situasi dan kondisi pandemi yang ada karena akan tetap mengacu pada aturan pemerintah (level PPKM) dan juga dalam koordinasi dengan Tim Kesehatan GKI PC-1 dalam mengukur risiko-risiko yang mungkin timbul dan prokes-prokes yang harus diterapkan. Terkait hal-hal ini, paduan suara diminta agar bersabar.

Pertanyaan dan tanggapan kelima selanjutnya berasal dari Ibu Minarti Samosir (Wilayah 5). Beliau mengajukan dua hal, yaitu: 

1.   Paparan LKKJ yang disampaikan kurang detail sehingga ada istilah-istilah yang tidak dipahami, serta bagaimana mengetahui apakah target sudah tercapai atau belum?

2.   Bagaimana mengatasi dampak era digital/ketagihan games pada anak-anak? Mungkin KA bisa mengadakan program untuk mengatasinya.

MJ memberikan tanggapan untuk poin pertama, yaitu LKKJ yang lebih detail bisa dibaca pada Buku LKKJ 2021-2022.pdf yang sudah dibagikan di wilayah-wilayah dan komisi-komisi sebelumnya. Di dalamnya termuat semua program yang telah dilaksanakan juga capaian-capaiannya dalam bentuk narasi dan angka-angka. Sebelumnya, Buku LKKJ 2021-2022.pdf sudah dibagikan di Wilayah 5 juga. Selanjutnya, untuk poin kedua MJ memberi tanggapan bahwa KA sudah pernah mengadakan seminar dengan Ibu Charlotte Priatna selaku narasumber terkait topik ini dan memang ada baiknya dibuat berkala. Terkait gereja dalam era metaverse, sekaligus menjawab pertanyaan Ibu Ika sebelumnya, bisa saja GKI PC-1 mengadakannya, tetapi dipastikan bahwa anak-anak dapat memanfaatkannya dengan baik bukan sebaliknya disalahgunakan. Selama ini GKI PC-1 sudah banyak menyelenggarakan seminar dengan tema-tema yang bagus dan menarik. Sayangnya, kurang mendapat respons yang baik dari umat.

Pertanyaan keenam muncul dari Christian Sinaga (Wilayah 6) sekaligus mewakili KR, “Kapan KR dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan outdor, seperti Go Sport, Camp, dll?”. MJ memberikan jawaban yang sama dengan pertanyaan dari ibu Donna Siahaan bahwa KR dapat memprogramkan kegiatan-kegiatan luar ruangan, seperti outbond, go-sport, dll dengan memperhatikan peraturan yang ada dan prokes.

Usulan terakhir berasal dari Bapak Benny Santoso Halimin yang berharap agar MJ mengadakan retreat keluarga jika pandemi sudah berlalu. MJ menampung usulan tersebut. 

img: Ngapak Family yang melakukan camp keluarga setiap tahunnya.

Secara keseluruhan, PMJD tahun ini berlangsung dengan suasana yang akrab, cair, dan gembira. Pimpinan sidang sesekali melemparkan candaan sehingga umat yang hadir on site di gereja lebih rileks dan tidak merasa waktu kelamaan, meskipun cukup banyak pertanyaan atau usulan yang diberikan. PMJD ditutup oleh MC pada pukul 11.00 WIB dan dilanjutkan dengan doa penutup oleh Pdt. Em. Ellisabeth Hasikin. 

 

Terima kasih kepada panitia PMJD dan semua pihak yang terlibat. Sampai bertemu pada PMJD tahun depan dengan pengalaman yang baru tentunya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Panitia PMJD

Berita Terkait