“SELAMAT TAHUN BARU 2021”

“SELAMAT TAHUN BARU 2021”

“Happy New Year”.  “Xin Nian Kuai Le”. “Selamat Tahun Baru”. Begitulah ungkapan sukacita dalam menyambut pergantian tahun. Diiringi dengan tiupan terompet, bunyi petasan, menghitung mundur pukul 00.00, pesta kembang api,dan pesta meriah lainnya. Gereja menyiapkan ibadah syukur akhir tahun dan awal tahun baru.  

Suasana gembira penyambutan di atas lazim terjadi pada setiap tahun baru. Khusus untuk pergantian tahun 2021 – terjadi di tengah pandemi Covid-19 – keadaannya tentu akan berbeda. Silakan pantau nanti, tengok kiri-kanan, lihat di medsos, tonton di TV, suasana akan menjadi prihatin, kurang antusias, dan tidak bebas beracara karena protap Covid-19. Jadi, pada perayaan  Tahun Baru 2021, bila mulut masih bisa mengucapkan Happy New Year”, “Xin Nian Kuai Le”, apakah di hati masih ada happy/kuai le (bahagia)?  

Tahun baru menurut waktu kronos hanyalah sebuah konsensus Internasional untuk suatu batas waktu, yaitu 01 Januari s/d 31 Desember (kalender Masehi Gregorian). Dari batas waktu itu (cut off period), dunia akan sibuk membuat perencanaan, pencapaian, dan evaluasi. Bahkan, tahun baru menjadi budaya perayaan berakhirnya masa satu tahun dan dimulainya hitungan periode tahun selanjutnya, tentunya dengan semangat dan harapan yang baru. 

Jika kita menoleh ke belakang, harus diakui bahwa tahun 2020 adalah tahun yang berat. Terjadi krisis kesehatan dan porak-poranda ekonomi akibat pandemi Covid-19. Banyak kesulitan, bahkan kedukaan, yang kita alami sepanjang tahun 2020. Meskipun demikian, sangat heran bagaimana Tuhan memampukan kita melewati semuanya dan kita pun tetap bisa bertahan (survived) sampai saat ini.

Kembali ke pertanyaan di atas, dalam keadaan prihatin menghadapi pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda membaik, apakah masih ada “happy/kuai le memasuki tahun 2021? Apakah tahun 2021 keadaannya akan lebih baik? Apapun yang akan terjadi pada tahun 2021, mari kita tetap berdoa dan bersikap optimistis karena kebaikan Tuhan.   

“Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok, namun langkahku tegap. Bukan surya kuharapkan, kar’na surya kan lenyap. O tiada ‘ku gelisah, akan masa menjelang, ‘ku berjalan serta Yesus. Maka hatiku tenang. Ref. Banyak hal tak kufahami dalam masa menjelang. Tapi t’rang bagiku ini. Tangan Tuhan yang pegang” (PKJ 241).    

Yesus berkata kepada murid-muridNya –dan kepada kita juga tentunya–: “Aku ini, jangan takut !” (Yoh 6: 20). 

Selamat Tahun Baru 2021. Kita memasuki tahun 2021 bersama Tuhan Yesus, Sang Terang Dunia, sehingga perjalanan kita tidak akan gelap, melainkan terang dan optimis. Amin. (Yoh 8: 12).

 

Supardjo [Paideia, Jan 2021].

Berita Terkait
Komentar
Tinggalkan Komentar